Mengenal Penyakit Jantung Koroner (PJK) : Gejala, Faktor Risiko, dan Pencegahan
Penyakit Jantung merujuk pada sekelompok kondisi yang mempengaruhi fungsi normal jantung. Penyakit jantung termasuk di antaranya penyakit jantung koroner, gagal jantung, aritmia, dan penyakit jantung bawaan. Kondisi ini dapat mempengaruhi kemampuan jantung untuk memompa darah dengan efektif, menyebabkan gangguan sirkulasi darah, dan berpotensi menjadi ancaman serius bagi kesehatan seseorang.
Pada kali ini kita akan membahas Penyakit Jantung Koroner (PJK) yang merupakan penyebab nomor 1 kematian di seluruh dunia. Pada faktanya, di dunia setiap 3 detik ada yang meninggal karena Penyakit Jantung Koroner (PJK) dan 1 dari 10 orang di Indonesia meninggal akibat PJK tersebut.
Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah kondisi yang terjadi ketika arteri koronaria, yang menyediakan darah ke otot jantung, mengalami penyempitan atau penyumbatan. Penyempitan ini umumnya disebabkan oleh aterosklerosis, yaitu penumpukan plak yang terdiri dari lemak, kolesterol, dan bahan lainnya pada dinding arteri. Plak ini dapat mempersempit saluran darah, mengurangi aliran darah ke jantung, dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Lalu apa sih gejala PJK? Yuk kita simak penjelasannya
Gejala PJK
Gejala PJK dapat bervariasi tergantung pada tingkat penyumbatan arteri dan kebutuhan oksigen jantung. Beberapa gejala umum meliputi:
- Angina: Nyeri dada atau ketidaknyamanan di dada, sering kali digambarkan sebagai rasa tertekan, terbakar, atau tertekan. Nyeri ini dapat menyebar ke bahu, lengan, leher, atau rahang.
- Sesak Napas: Kesulitan bernapas, terutama saat aktivitas fisik atau saat istirahat.
- Kelelahan: Rasa lelah yang tidak biasa, terutama setelah aktivitas fisik.
- Pusing atau Pingsan: Kadang-kadang disertai dengan rasa lemah atau pusing.
- Mual: Kadang-kadang disertai dengan mual atau keringat dingin.
Faktor Risiko
Penyakit Jantung Koroner dapat disebabkan oleh beberapa faktor, baik yang dapat diubah maupun yang tidak dapat diubah:
Faktor Risiko yang Dapat Diubah:
- Merokok: Merokok merusak dinding arteri dan meningkatkan risiko aterosklerosis.
- Kolesterol Tinggi: Kolesterol LDL yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri.
- Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi): Tekanan darah tinggi dapat merusak dinding arteri.
- Diabetes: Diabetes meningkatkan risiko aterosklerosis.
- Kelebihan Berat Badan dan Obesitas: Dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
- Gaya Hidup Tidak Aktif: Kurangnya aktivitas fisik dapat memperburuk faktor risiko lainnya.
- Diet Tidak Sehat: Diet tinggi lemak jenuh, kolesterol, dan garam dapat meningkatkan risiko.
Faktor Risiko yang Tidak Dapat Diubah:
- Usia: Risiko meningkat seiring bertambahnya usia.
- Jenis Kelamin: Pria biasanya memiliki risiko lebih tinggi pada usia yang lebih muda dibandingkan wanita.
- Riwayat Keluarga: Riwayat keluarga dengan penyakit jantung dapat meningkatkan risiko Anda.
Pencegahan PJK
Pencegahan Penyakit Jantung Koroner (PJK) sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung dan mengurangi risiko terjadinya masalah jantung. Terapkan gaya hidup “CERDIK” sebagai pencegahan Penyakit Jantung Koroner (PJK) yang dianjurkan oleh Kemenkes :
Cek Kesehatan Secara Rutin
Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk memantau faktor risiko penyakit jantung dan mendeteksi masalah kesehatan sejak dini. Berat badan berlebih dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Cobalah untuk mencapai dan mempertahankan berat badan sehat melalui kombinasi diet seimbang dan olahraga.
Enyahkan Asap Rokok
Hindari merokok/asap rokok karena merokok dapat merusak dinding arteri dan meningkatkan risiko aterosklerosis serta penyakit jantung koroner. Jika Anda merokok, cobalah untuk berhenti. Bicarakan dengan dokter tentang strategi berhenti merokok yang efektif.
Rajin Berolahraga
Lakukan aktivitas fisik sedang hingga berat setidaknya 150 menit per minggu, seperti berjalan cepat, berlari, bersepeda, atau berenang. Aktivitas ini membantu memperkuat jantung, menurunkan berat badan, dan meningkatkan kesehatan pembuluh darah. Selain olahraga teratur, cobalah untuk bergerak lebih banyak dalam kegiatan sehari-hari, seperti naik tangga atau berjalan kaki.
Diet yang Seimbang
Fokus pada diet yang kaya akan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak. Makanan seperti ikan, kacang-kacangan, dan biji-bijian tinggi serat dapat membantu menurunkan kolesterol LDL. Kurangi konsumsi lemak jenuh dan lemak trans yang terdapat dalam makanan olahan, daging berlemak, dan produk susu penuh lemak. Pilih lemak sehat seperti lemak tak jenuh yang ditemukan dalam minyak zaitun, alpukat, dan kacang-kacangan. Batasi konsumsi garam untuk menjaga tekanan darah tetap normal. Pilih makanan rendah natrium dan perhatikan label makanan.
Istirahat yang Cukup
Istirahat yang cukup juga membantu meningkatkan kesehatan jantung Anda sehingga mengurangi risiko terjadinya PJK. Istirahat yang berkualitas adalah tidur selama 6-8 jam sehari.
Kelola Stress dengan Baik
Gunakan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau latihan pernapasan untuk membantu mengurangi stres. Stres kronis dapat mempengaruhi kesehatan jantung secara negatif.
Dengan mengikuti prinsip CERDIK, Anda dapat mengurangi risiko penyakit jantung koroner dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Penting untuk melakukan langkah-langkah ini secara konsisten dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk pengelolaan kesehatan jantung yang optimal.
Jika Anda memiliki faktor risiko atau gejala yang mengindikasikan PJK, penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah yang berkompeten di RS Pertamina Panorama Balikpapan karena RS Pertamina Panorama Balikpapan memiliki layanan yang mampu memenuhi kebutuhan Anda untuk dapat mengurangi risiko komplikasi lebih lanjut.