Mengenal Penyakit Dalam : DM is Silent Killer

Mengenal Penyakit Dalam : DM is Silent Killer

Penyakit silent killer adalah istilah yang merujuk pada penyakit dalam yang berkembang secara perlahan dan sering kali tidak menunjukkan gejala jelas pada tahap awal. Dikatakan “silent killer” karena kurangnya gejala yang dirasakan yang kemudian akan merasakan rasa sakit apabila keadaannya telah memburuk, sehingga sebagian orang tidak menyadari bahwa mereka mengidap penyakit tersebut.


Diabetes Mellitus menjadi penyakit silent killer yang berkembang secara perlahan dan bisa saja tanoa gejala untuk waktu yang lama. Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa mereka mengidap DM hingga komplikasi serius tersebut mulai muncul. Berikut beberapa alas an mengapa diabetes melitus sering disebut sebagai silent killer :


1. Perkembangan Tanpa Gejala Awal

Pada DM Tipe 2 sering kali gejala baru muncul ketika penyakit sudah cukup parah. Beberapa gejala yang mungkin muncul seperti sering haus, sering buang air kecil, kelelahan, dan penurunan berat badan dapat dianggap suatu hal yang biasa saja, sehingga kebanyakan orang sering mengabaikannya padahal itu menjadi tahap gejala awal yang tidak disadari.

2. Komplikasi Serius

Jika diobati atau dikendalikan dengan baik, diabetes dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, seperti:

  • Penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular): Diabetes meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan penyakit arteri koroner.
  • Kerusakan ginjal (nefropati): Diabetes dapat merusak pembuluh darah di ginjal, yang pada akhirnya bisa menyebabkan gagal ginjal.
  • Kerusakan saraf (neuropati): Kerusakan pada saraf, terutama di kaki, dapat mengakibatkan mati rasa, nyeri, atau infeksi yang sulit sembuh.
  • Retinopati diabetik: Kerusakan pada pembuluh darah di mata dapat menyebabkan kebutaan.
  • Infeksi dan gangguan penyembuhan luka: Diabetes mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan memperlambat proses penyembuhan luka.

3. Tidak Terdiagnosis atau Terdiagnosis Terlambat

Banyak orang dengan diabetes tipe 2 tidak melakukan pemeriksaan rutin atau menganggap gejala yang muncul sebagai hal biasa, sehingga mereka tidak tahu bahwa mereka mengidap diabetes. Bahkan, banyak orang baru terdiagnosis diabetes setelah mengalami komplikasi yang sudah cukup serius.

4. Pengaruh pada Gaya Hidup dan Kualitas Hidup

Diabetes dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang secara drastis. Jika dibiarkan tidak terkontrol, selain komplikasi fisik, kondisi ini juga dapat mempengaruhi kesehatan mental, mengarah pada stres, kecemasan, dan depresi.

5. Pencegahan dan Deteksi Dini

Untuk mencegah atau mengontrol diabetes, penting untuk:

  • Melakukan pemeriksaan rutin, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko (seperti obesitas, riwayat keluarga diabetes, pola makan buruk, atau kurangnya aktivitas fisik).
  • Menjaga pola makan sehat dengan mengurangi asupan gula dan karbohidrat sederhana.
  • Berolahraga secara teratur untuk menjaga berat badan dan meningkatkan sensitivitas insulin.
  • Mengontrol stres karena stres dapat mempengaruhi kadar gula darah.

Dengan deteksi dini dan pengelolaan yang tepat, DM bisa dikendalikan dengan baik untuk mencegah komplikasi yang berisiko tinggi. Segera deteksikan diri Anda dan kerabat Anda di salah satu Rumah Sakit Balikpapan terbaik yaitu di RS Pertamina Panorama Balikpapan.